Thursday, November 12, 2009

Monster Tak Bertopeng

Mereka semua adalah penjahat, mereka semua adalah monster. Monster - monster yang berpenampilan menyeramkan, berperilaku menjijikkan. Lidahnya menjulur keluar, menjilat, membakar. Air liurnya adalah nanah. Giginya tidak beraturan berbentuk seperti batu karang yang tajam. Dari hidungnya mengalir lendir berwarna hijau yang berbau busuk menyengat. Matanya selalu melotot, bola matanya bergerak liar kesana - kemari. Pendengarannya sangat tajam mampu mendengar bisikan terpelan sekalipun.

Mereka semua penjahat, mereka semua monster. Tertawa memekakkan telinga, terkadang berbisik, meracau tidak jelas, namun dalam sekejap mendadak berteriak tanpa maksud apapun. Kuku di jari jemarinya sangat kotor, selalu menggaruki badan dan kepalanya. Kepla yang ditumbuhi rambut yang bergerak liar seperti ular, tapi bukan... Mereka bukanlah Medusa. Hanyalah makhluk liar yang berbuat keributan di malam hari, bernyanyi berteriak, berlarian kesana kemari.

Mereka semua penjahat, mereka semua monster. Makhluk biadab tak bertuhan tak bertuan. Mereka penjahat, mereka monster, mereka teman - teman saya. Setidaknya mereka tidak mengenakan topeng untuk menutupi rupa asli mereka. Apa adanya... Mereka semua penjahat, mereka semua monster, mereka semua teman - teman saya.

Wednesday, November 4, 2009

"Alimpaido" Olimpiade permainan tradisional Jawa Barat

Asisten dosen Budaya Sunda memberikan tugas untuk membuat sebuah folder mengenai sebuah acara seni budaya sunda yaitu olimpiade permainan.... Tapi bukanlah permainan masa kini seperti PSP, X-Box, dan rekan sejawatnya. Ini merupakan olimpiade permainan tradisional anak - anak di daerah Jawa Barat yang disebut Alimpiado (entah apa makna dibalik ungkapan tersebut). Untuk memenuhi tugas tersebut, pada hari jumat saya ditemani 2 orang kolega berangkat dari kampus menuju ke monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang terletak di daerah dipati ukur, jika kalian brdomisili di Bandung dan sekitarnya pasti mengetahui dimana letak monumen tersebut.

Saya menginjakkan kaki di tempat itu sekitar pukul 2 siang. Ekspresi yang pertama terasa adalah PANAS. Ya matahari berada tepat seperti seharusnya siang itu, entah pergi kemana gerombolan awan mendung yang pada hari - hari sebelumnya selalu cengeng, terus menangis membasahi daratan.

Yah.. Setelah memasuki arena ternyata acara baru saja dibuka, dan akan dimulai. Pas banget, kalau saja telat datang 10 menit pasti saya akan melewatkan momen - momen yang menjadi bahan pembuatan tugas saya. Inilah beberapa rekaman adegan siang itu., ada permainan egrang, momotoran, dll..(ga tau namanya..hehehe). Semoga menginspirasi anda sekalian untuk berinisiatif membuat mainan tradisional sendiri... Semoga.



My New Band - Utha dan Lolita


Kini band selanjutnya yang menyusul bernama Utha Dan Lolita. Yang ini dapat dibilang band kampus bersama Utha seorang sarjana muda jurusan fotografi&film pada vocal, Angga anak seni musik memainkan gitar, Diva juga seni musik keyboard, dan saya mengisi bass. Tapi pada posisi drum diisi oleh teman saya si Willy. Band ini tidak hanya menjual tampang yang dengan pede-nya saya katakan kami cukup menarik untuk dilihat.. hehehe tapi juga musik yang mengharuskan badan kalian bergoyang mengikuti irama lagu. Kami memainkan musik new wave dengan aroma punk yang tidak sengaja menyeruak keluar disetiap lagu.

Utha dan Lolita terinfluence oleh Iggy Pop, New Order, Happy Monday, Blondie, Bob Dylan, dan tentunya Sex Pistols. Irama disco yang membuat badan ingin bergoyang diisi dengan lirik sederhana na lugas mengenai kisah percintaan yang tidak umum serta mengenai kehidupan sosial anak kuliahan. Selain beberapa band serta musisi yang tadi disebutkan kami juga memiliki ketertarikan pada minuman... Yes please.

Band yang ini saya katakan sedikit lebih 'maju' dari band saya yang satu lagi karena amat sangat terkonsep, dari mulai wardrobe, lagu, sampai konsep ketika perform dna juga sudah melakukan pemotretan untuk mengisi profil - profil band di dunia maya. Sudah ada 4 lagu yang selesai dikerjakan namun belum di rekam, mungkin segera dalam waktu dekat ini.

Yang bertugas memanage serta mengambil alih bidang fotografi di band ini adalah rekan saya di kampus Zakky.

dapat di cek di http://www.myspace.com/uthadanlolita

My New Band - Idiosinkratis

Setelah bubarnya band saya yang terdahulu tidak perlu menunggu terlalu lama untuk kembali menginjakkan kaki ke dalam studio. Kini saya berkarya kembali bersama rekan - rekan sejawat. Banyak wajah - wajah lama, dan ada beberapa yang baru.

Band yang pertama adalah Idiosinkratis. Saya bermain gitar bersama Faris, seorang gitaris dari band shoegaze yang dibawa oleh Echa ex-Garpitus, dan Ijal yang sudah saya kenal sejak lama mengisi posisi bass. Pada awalnya Echa diplot untuk kembali berdendang, namun hasrat liar nya untuk bermain drum sudah tidak terbendung, kemudian menyusul Roma mengisi posisi vocal. Idiosinkratis memainkan musik Thrash yang simple, cukup ngebut dengan durasi lagu mendekati 1 menit. Pada band ini saya leluasa menciptakan riff serta pattern yang walaupun tidak begitu mirip tapi dengan bangga saya katakan sangat terinfluence oleh Slayer.